Thursday, March 14, 2013

cerita seorang suami yang merantau meninggalkan istri

Saat ini jaman serba susah. Harga sembako pada naik selangit, akibatnya terjadi PHK di berbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Titis, salah satu pegawai Perusahaan Bikin Ngakak Seluruh Indonesia (PABRIK-TAWA). Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman. Dan dia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:

Dear Teteh Tercinta,

Maafkanlah abangmu sayang, bulan ini abang tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. abang hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman. Muaaaacchhh.. 1000x..

- Your love & kiss abang Titis yang imutz -

Seminggu kemudian Titis mendapat surat balasan dari istri tercintanya:

Abang Titis tersayang,
Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu. Untuk bulan ini teteh akan menyampaikan laporan pengeluaran keluarga :

Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kalimembeli 5 liter minyak tanah. Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya. Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan 3 kali ciuman setiap harinya. Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan yang lain.. Ya terpaksa teteh berikan saja. Hal yang sama juga teteh berikan buat kepala sekolah dan gurunya si entong yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah.

Besok teteh mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai, karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman ditambah bayaran lainnya dengan uang 650ribu, lumayan tuk ongkos sebulan. Keperluan pribadi teteh bulan ini mencapai 50 ciuman.

Abang tersayang.. Bulan ini teteh merasa jadi orang yang paling kaya di kampung, karena sekarang teteh memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda di kampung kita dan siap ditukar kapan pun teteh butuhkan. abang sayang , dari teteh masih tersisa 125 ciuman, apakah abang punya ide? atau teteh tabung saja ya?

- tetehmu tersayang -

tidak lama kemudian.. Gedubrak!! si Titis pun Pingsan membaca surat balasan istrinya tsb.

No comments:

Post a Comment